Pasar Papringan, merupakan pasar yang tidak seperti pada umumnya, karena
merupakan pasar unik dan masih bernuansa tradisional. Pasar papringan ada di
setiap hari Minggu Wage, bertempat di Dusun Kelingan Desa Caruban Kecamatan
Kandangan Kabupaten Temanggung. Pasar papringan dimulai sejak bulan Januari
2016, dan sudah dilaksanakan 3 (tiga) kali setiap 35 (tiga puluh) lima atau
selapan hari sekali. Pasar papringan diselenggarakan di kebun bambu, tidak ada
bangunan sama sekali, dan masih beratap langit. Pasar papringan menjual berbagai
hasil pertanian, kerajinan, dan aneka makanan khas desa seperti glanggem,
mendut, srowol, gemblong, lentheng, jenang, kimpul kukus serta grubi, tersedia
di pasar tersebut.
Pasar papringan tersebut juga memiliki keunikan, dimana para pengunjung yang
ingin berbelanja di tempat tersebut, harus menukarkan uang rupiah miliknya
dengan mata uang khusus terbuat dari kayu bercap Pasar Papringan dibaliknya
bertuliskan nilai mata uang. Mata uang khusus itu, disebut “Pring” dengan
nominal uangnya dari 1 pring, 2 pring, sepuluh pring dan lima puluh pring. Bila
dikurskan, Rp 1000 untuk satu pring. Mata uang selaing Pring tidak berlaku
dalam transaksi apapun dalam pasar Papringan ini.
Pasar papringan ini mendapatkan apresiasi yang bagus dari masyarakat lokal,
bahkan pada tanggal 20 Maret 2016 lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
juga turut memeriahkan pasar papringan ini. Gagasan diselenggarakannya pasar
papringan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Caruban.
Karena memang pada jaman dulu, tempat ini merupakan pasar yang memang ada
setiap selapan, dan kembali digagas dan diselenggarakan dengan notabene penjual
adalah warga asli desa Caruban kecamatan Kandangan. (Lra/Stl.)