Detail Berita

Pemerintah Kabupaten Temanggung berupaya untuk mewujudkan kebijakan pembangunan yang akan diambil harus melalui sebuah proses penelitian terlebih dahulu ( Riset Based Policy). Salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan pemanfaatan potensi daerah secara optimal dan berkesinambungan melalui penelitian, pengembangan dan pemanfataan IPTEK untuk pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Temanggung. Untuk mendukung upaya tersebut maka dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahamam antara Bupati  Temanggung Drs. M. Bambang Sukarno dengan LIPI yang diwakili Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto pada 28 Juli 2017.


Wakil Kepala LIPI, Bambang Subiyanto (kiri) bersama Bupati Temanggung, Bambang Sukarno (kanan), saat penandatangan kerja sama LIPI, di Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP) LIPI,  Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (27/7/2017).

Selanjutnya diikuti penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung Ir. Bambang Dewantoro dengan Kepala Pappitek LIPI Dr.Ir. Trina Fizzanty, MSi tentang Penyusunan Analisis Ketahanan Pangan di Kabupaten Temanggung Tahun 2017. 

Ketahanan pangan dipilih sebagai topik perdana untuk kerjasama antara Bappeda Kabupaten Temanggung dengan LIPI, karena urusan pangan merupakan salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah. Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Temanggung, diperlukan sebuah studi untuk menganalisis ketahanan pangan guna memberikan arah kebijakan peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Temanggung secara akurat. Analisis ketahanan pangan diharapkan dapat melihat peluang sekaligus tantangan yang ada sehingga dapat diambil kebijakan pembangunan ketahanan pangan menuju kemandirian dan kedaulatan pangan. 

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan peran ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dalam mendukung program peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Temanggung yang meliputi :

  1. mengidentifikasi ketersediaan pangan di Kabupaten Temanggung yang meliputi produksi, keluar masuknya bahan pangan, jumlah bantuan pemerintah, cadangan pangan yang ada baik yang ada di pemerintah maupun yang ada di masyarakat, serta regulasi lahan;
  2. menganalisis sistem distribusi pangan di Kabupaten Temanggung, meliputi alat transportasi, akses jalan, gudang pangan serta pasar;
  3. menganalisis tingkat konsumsi pangan di Kabupaten Temanggung, meliputi pengelolaannya, konsumsinya, pengetahuan masyarakatnya, daya beli masyarakat akan pangan dan budaya yang ada berkaitan dengan pangan;
  4. menganalisis keamanan pangan yang beredar di Kabupaten Temanggung, meliputi resiko residu bahan kimia, keamanan pangan segar dan bukan pangan segar, bahan tambahan pangan, dan pola penyimpanan pangan;
  5. menganalisis pola pangan harapan dengan membandingkan data primer dan data sekunder; 
  6. mengevaluasi kebijakan-kebijakan daerah secara regional yang telah diambil selama ini dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Temanggung;
  7. merumusan rekomendasi kebijakan serta rencana tindak lanjut yang tepat guna peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Temanggung di waktu yang akan datang.