Detail Berita

Berdasarkan Peraturan Bupati Temanggung Nomor 57 tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten Temanggung. RSUD mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat terdapat uraian kegiatan tugas jabatan fungsional kategorai Perawat Ahli Pertama. Adapun permasalahan yang ada selama ini ada di unit kerja penulis antara lain (1) Belum optimalnya edukasi Range of Motion (ROM) pada pasien stroke dengan kelemahan anggota gerak di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung, (2) Belum optimalnya pelaksanaan pelabelan risiko jatuh pada pasien di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung, (3) Belum optimalnya pelaksanaan tindakan pencegahan dekubitus pada pasien tirah baring di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung, (4) Belum optimalnya pemantauan penggunaan alat dan obat dari troli emergency di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung, dan (5) Belum optimalnya penanganan linen kotor di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung. Berdasarkan hasil identifikasi isu strategis tersebut dengan metode APKL dan USG, maka ditetapkan isu strategis yang paling prioritas adalah belum optimalnya edukasi Range of Motion (ROM) pada pasien stroke dengan kelemahan anggota gerak di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung.  Hal yang menjadi penyebab isu tersebut antara lain (1) kurangnya edukasi perawat tentang ROM pada pasien dan keluarga pasien, (2) belum tersedianya media edukasi tentang ROM, (3) kurangnya sosialisasi tentang ROM pada pasien dan keluarga, dan (4) kurangnya kerjasama antar sesama perawat dalam pelaksanaan edukasi ROM. Dampak apabila isu ini tidak diselesaikan antara lain (1) pemahaman pasien dan keluarga pasien tentang pentingnya ROM tidak tersampaikan, (2) Pencegahan kekakuan sendi, kelainan bentuk, kontraktur dan kelumpuhan pada pasien stroke atau pasien dengan kelemahan anggota gerak tidak bisa dilakukan, dan (3) memandirikan keluarga dalam melaksanakan ROM pasif pada pasien hingga dilaksanakan di rumah tidak bisa dilakukan. Dari observasi terhadap isu dan dampak tersebut penulis membuat inovasi optimalisasi edukasi range of motion (ROM) dengan media leaflet dan video untuk meningkatkan keterampilan keluarga dalam melakukan ROM pasif pada pasien stroke dengan kelemahan anggota gerak di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung.

Adapun inovasi ini mempunyai kebaharuan dan keunggulan diantaranya adanya media edukasi ROM berupa video dan leaflet yang mempermudah pemahaman Keluarga dalam Melakukan ROM Pasif pada Pasien Stroke dengan Kelemahan Anggota Gerak. Metode pembaharuan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sebelum dan sesudah adanya inovasi sebagaimana berikut:

  • Kondisi sebelum, yaitu (1) belum tersedianya Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ROM kepada pasien dan keluarga pasien, (2) belum tersedianya media edukasi ROM berupa video, (3) belum tersedianya media edukasi ROM berupa leaflet, (4) sudah ada SPO Latihan ROM ekstremitas atas dan bawah namun dibutuhkan perbaharuan agar lebih lengkap dan terperinci, (5) belum dilakukannya sosialisasi tentang media edukasi ROM (leaflet dan video) serta merefresh kembali tentang SPO ROM dengan perawat Ruang Kenanga 1, (6) belum dilaksanakannya edukasi ROM kepada pasien dan keluarga pasien dengan menggunakan media leaflet dan video, dan (7) belum ada monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi ROM.
  • Kondisi sesudah, yaitu (1) tersedianya Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ROM kepada pasien dan keluarga pasien, (2) tersedianya media edukasi ROM berupa video, (3) tersedianya media edukasi berupa leaflet, (4) adanya usulan revisi SPO Latihan ROM pasif ekstremitas atas dan bawah, (4) terlaksananya sosialisasi tentang media edukasi ROM (leaflet dan video) serta merefresh kembali tentang SPO ROM dengan perawat Ruang kenangan 1, (5) terlaksananya edukasi ROM kepada pasien dan keluarga pasien dengan menggunakan leaflet dan video, dan (7) terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi ROM.

Tahapan inovasi yang dilakukan antara lain (1) Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ROM kepada pasien dan keluarga pasien, (2) membuat media edukasi ROM berupa video, (3) membuat media edukasi ROM berupa leaflet, (4) melakukan sosialisasi tentang media edukasi ROM (leaflet dan video) serta merefresh kembali tentang SPO ROM dengan perawat Ruang Kenanga 1, (5) melaksanakan edukasi ROM kepada pasien dan keluarga pasien, dan (6) melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi ROM.

Tujuan dari adanya inovasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga pasien tentang ROM dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien dengan sehingga lebih optimal dan bermutu.

Manfaat yang dirasakan dengan adanya inovasi adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat bagi masyarakat, khususnya pasien dan keluarga pasien di Ruang Kenanga 1 yaitu mendapatkan pengetahuan tentang Range of Motion (ROM) dan keterampilan keluarga pasien dalam melakukan ROM pasif pada pasien. Sehingga keluarga pasien dapat menerapkan ROM pasif pada pasien agar memberikan manfaat dan mencegah terjadinya kekakuan sendi, kelainan bentuk, kontraktur dan kelumpuhan pada pasien stroke dengan kelemahan anggota gerak.
  2. Manfaat bagi RSUD Kabupaten Temanggung yaitu khususnya pasien dan keluarga pasien di Ruang Kenanga 1 yaitu mendapatkan pengetahuan tentang Range of Motion (ROM) dan keterampilan keluarga pasien dalam melakukan Range of Motion (ROM) pasif pada pasien. Sehingga keluarga pasien dapat menerapkan Range of Motion (ROM) pasif pada pasien agar memberikan manfaat dan mencegah terjadinya kekakuan sendi, kelainan bentuk, kontraktur dan kelumpuhan pada pasien stroke dengan kelemahan anggota gerak.
  3. Manfaat bagi Kabupaten Temanggung yaitu memberikan kontribusi terhadap visi Kabupaten Temanggung yaitu Terwujudnya masyarakat yang tentrem, gandem, marem dan misi No. 1 Kabupaten Temanggung yaitu Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan berdaya karena optimalisasi edukasi Range of Motion (ROM) dengan media leaflet dan video untuk meningkatkan keterampilan keluarga dalam melakukan ROM pasif pada pasien stroke dengan kelemahan anggota gerak di Ruang Kenanga 1 RSUD Kabupaten Temanggung dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan berdaya sehingga terwujud masyarakat yang tentrem, gandem, marem. Edukasi Range of Motion (ROM) dengan media leaflet dan video yang dilakukan sebagai wujud sumber daya manusia yang berkualitas dan mengajarkan kepada pasien dan keluarga pasien sebagai bentuk menjadikan pasien dan keluarga pasien sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya.

Hasil yang dirasakan dengan adanya inovasi adalah sebagai berikut:

  • Tersusunnya Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang ROM sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan edukasi ROM
  • Tersedianya media edukasi ROM berupa video sehingga dapat digunakan untuk media edukasi ROM agar mempermudah pemahaman
  • Tersedianya media edukasi ROM berupa leaflet sehingga dapat digunakan untuk media edukasi ROM agar mempermudah pemahaman
  • Adanya usulan revisi SPO latihan ROM pasif ekstremitas atas dan bawah yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan ROM
  • Adanya persamaan persepsi antar perawat tentang edukasi ROM kepada pasien dan keluarga pasien 
  • Adanya peningkatkan pengetahuan dan peningkatan keterampilan keluarga dalam melakukan ROM pasif pada pasien setelah dilaksanakannya edukasi ROM
  • Adanya peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang ROM dan adanya peningkatan keterampilan keluarga dalam melakukan ROM pasif pada pasien yang dilaporakan dalam laporan evaluasi Terkendalinya hama wereng batang coklat, sehingga serangan wereng batang coklat menurun dan produktifitas tanaman tetap optimal
  • Terwujudnya data yang menunjukkan efektivitas program pengendalian wereng batang coklat dengan Beauveria bassiana, sehingga kedepannya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kegiatan pendampingan pengendalian OPT, khususnya menggunakan agen pengendali hayat