Dunia dihadapakan pada beberapa permaslahan; krisis energi, krisis pangan dan dampak perubahan iklim. Ditambah lagi dengan adanya perang rusia dan ukraina menyebabkan terganggunya distribusi barang, jasa dan energi.indonesia juga mengalami dampak dari berbagai permaslahan tersebut. Temanggung diharapkan berkontribusi terhadap ketersediaan pangan nasional, mengingat daerah Temanggung yang cocok untuk berbagai komoditas termasuk hortikultura. Food estate sebagai kawasan pangan yang terintegrasi anatara hortikultura, tanaman pangan, perkebunan, peternakan yang berwawasan lingkungan. Keberadaan food estate hortikultura Kabupaten Temanggung cukup signifikan dalam membantu ketersediaan pangan nasional dan mengendalikan laju inflasi akibat tingginya harga pangan.
Aksi perubahan kinerja organisasi dilakukan reformer menyadari perlunya peningkatan sinergitas kinerja stakeholder food estate hortikultura untuk ketersediaan pangan nasional di Kabupaten Temanggung. Kegiatan pengembangan food estate hortikultura berbasis korporasi petani di Temanggung melalui delapan tahapan, yaitu: (1) Koordinasi, sosialisasi dan advokasi; (2) Pendampingan; (3) Dukungan teknis; (4) Menjalin jejaring kemitraan dengan offtaker; (5) Dukungan pascapanen, pengolahan, pemasaran; (6) Bimtek; (7) Penerapan GAP dan GHP; dan (8) Penumbuhan, penguatan dan pemantapan korporasi petani. Dalam operasionalnya, masing-masing kegiatan melibatkan berbagai instansi terkait.
Ada 3 jenis stakeholder:
- Stakeholder Utama adalah stakeholder yang memiliki pengaruh positif terhadap kegiatan organisasi, dalam hal ini adalah upaya aksi perubahan yang akan dilakukan.
- Stakeholder Primer adalah stakeholder yang langsung dipengaruhi oleh upaya aksi perubahan, baik berupa pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
- Stakeholder Sekunder adalah stakeholder yang secara tidak langsung dipengaruhi upaya aksi perubahan, baik positif maupun negatif.
Dalam menyusun Rencana Aksi Perubahan, perencana perlu mengenal jejaring kerja. Dengan mengenal jejaring kerja, perencana akan mampu mengelola dan mempengaruhi stakeholder yang terlibat untuk dioptimalkan dalam menjcapai tujuan aksi perubahan. Setelah aksi perubahan terdapat pergeseran komposisi stakeholders dimana terfapat dukungan dari berbagai stakeholder yang dibuktikan dengan pemberian surat dukungan.
Untuk Pemetaan kuadran stakeholder terbagi dalam 4 kelompok, yaitu:
- Promoter yaitu kelompok stakeholder yang memiliki pengaruh cukup tinggi sampai dengan tinggi (+) dan kepentingan cukup tinggi sampai dengan tinggi (+);
- Latent yaitu kelompok stakeholder yang memiliki pengaruh sedang sampai cukup tinggi (+) dan kepentingan rendah sampai sedang (-);
- Defender yaitu stakeholder yang memiliki pengaruh rendah sampai sedang (-) dan kepentingan cukup tinggi (+); dan
- Apathetic yaitu stakeholder yang memiliki pengaruh rendah (-) dan kepentingan rendah (-).
Selanjutnya para stakeholder tersebut diatas dinalisis berdasarkan pengaruh dan kepentingan terhadapa pelaksanaan aksi perubahan kinerja organisasi.
Tujuan Inovasi adalah dihasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan jumlah yang cukup, dan adanya jaminan pasar terhadap produk pertanian yang dihasilkan petani. dengan dilaksanakannya aksi Perubahan Kinerja Organisasi menjadikan pelaksanaan program food estate hortikultura Temanggung berjalan sesuai dengan rencana.
Manfaat Inovasi adalah sebagai berikut:
- Manfaat bagi Pemerintah Daerah - Tersusunnya rancangan Peraturan Bupati Grand Design Pengembangan Kawasan Food Estate Hortikultura Berbasis Koorporasi Kabupaten Temanggung. Terbentuknya koorporasi petani; Koperasi FE Tawon Sindoro Sumbing dengan sekretariat berada di Dusun Sawit, Desa Bansari Kecamatan Bansari.
- Manfaat bagi Dinas - Terbangunnya kawasan FE hortikultura kabupaten Temanggung seluas 450 ha tahun 2022 di 5 Kecamatan: Bulu, Parakan, Kledung, Bansari dan Ngadirejo Terbetuknya petani champion cabai dan champion bawang merah di Kabupaten Temanggung yang berkomitmen untuk menjaga pasokan dan pengendalian inflasi.
- Manfaat Bagi Masyarakat - Terlaksananya kemitraan antara kelompok tani dari off taker sehingga ada jaminan pasar untuk produk hasil pertanian.
- Terbangunnya sistem - pembiayaan FE dengan BRI melalui pinjaman KUR, dan penjamin modal yang lain. Terbentuknya pasar yang jelas produk hasil hortikultura dari kawasan FE. Memasok kebutuhan hasil hortikultura; bawang merah, bawang putih dan cabai untuk ketersediaan pangan nasional.
Hasil Inovasi adalah sebagai berikut:
- Sinergitas; komunikasi dan koordinasi lanjutan di 5 kecamatan lokasi food estate melibatkan; gapoktan, kelompok tani, off taker, kepala desa, penyuluh pendamping dan pendamping lapang.
- Membangun Kawasan Food Estate hortikultura Temanggung seuas 800 ha.
- Membuat laporan kepada kepala DKPPP Kabupaten Temanggung. Monitoring dan evaluasi kegiatan jangka menengah