Sebagai negara yang kaya akan keberagaman, masyarakat Indonesia tentu memiliki banyak kearifan lokal yang menarik dan menjadi ciri khas setiap daerah. Salah satunya yaitu Tradisi Plabengan yang ada di Kabupaten Temanggung. Tradisi Plabengan atau yang dikenal dengan Rejeban Plabengan merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh warga Dusun Cepit, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung dalam rangka menyambut bulan Rajab. Tradisi ini dilakukan setiap tahun pada hari Jumat Wage bulan Rajab. Rangkaian Tradisi Plabengan diawali dengan seluruh warga masyarakat Dusun Cepit yang berjalan bersama menuju Bukit Plabengan dengan membawa tenongan berisi nasi tumpeng, pisang, ayam ingkung, lauk pauk, dan makanan tradisional lainnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan seluruh masyarakat Dusun Cepit melakukan doa bersama di Bukit Plabengan yang diyakini merupakan petilasan dari Ki Ageng Makukuhan dan makam sahabat - sahabatnya. Ki Ageng Makukuhan sendiri merupakan seorang penerus Walisongo yang sudah sangat tersohor dalam menyiarkan agama islam di daerah Temanggung dan sekitarnya. Setelah itu, upacara dilanjut dengan pementasan seni kuda lumping atau yang lebih dikenal dengan istilah jaran kepang dan prosesi jamasan kuda lumping yang berupa memandikan kuda lumping dengan air kembang. Prosesi pelaksanaan Tradisi Plabengan atau Rejeban Plabengan selalu diiringi dengan berbagai pertunjukan kesenian sehingga banyak wisatawan yang tertarik dan berkunjung ke Dusun Cepit. Terdapat juga potensi kuliner disana karena pada saat acara berlangsung banyak pedagang makanan tradisional yang juga berjualan.
Tujuan diadakannya tradisi Rejeban Plabengan ini yaitu sebagai bentuk rasa syukur masyarakat karena telah diberi kelimpahan rezeki oleh yang Maha Kuasa serta digunakan untuk menghormati para sahabat Ki Ageng Makukuhan yang juga dimakamkan di Plabengan. Tradisi ini masih terus dilaksanakan hingga saat sekarang karena menjadi salah satu peninggalan nenek moyang yang wajib dilestarikan. Selain menjadi warisan leluhur, tradisi Plabengan memiliki banyak pesan kearifan lokal diantaranya seperti rasa kebersamaan, cita budaya, semangat gotong royong, dan peduli akan pelestarian alam. Oleh karena itu, tradisi ini selalu dilakukan setiap tahun dan diikuti oleh seluruh masyarakat Dusun Cepit, Desa Pagergunung.
Inovasi ini memberikan banyak sekali manfaat kepada :
- Masyarakat setempat - karena dengan adanya Rejeban Plabengan masyarakat bisa saling bersilaturahmi satu dengan yang lainnya, masyarakat juga memiliki keuntungan secara finansial karena dapat mendatangkan pendapatan lewat berjualan makanan atau pernak-pernik oleh-oleh, serta masyarakat juga tetap bisa menjaga tradisi turun temurun dari nenek moyang di Dusun Cepit.
- Masyarakat dari luar - masyarakat dari luar Dusun Cepit dapat belajar dan mengenal salah satu tradisi luhur yang ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Temanggung.