Detail Berita

Sesuai Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit serta PERBUP No.28 Tahun 2019 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja unit pelaksana teknis Rumah Sakit Umum Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, dan PERBUP No.77 Tahun 2019 tentang peraturan internal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung, RSUD Temanggung mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Salah satu instalasi yang terdapat di RSUD Kabupaten Temanggung adalah Instalasi Bedah Sentral (IBS). Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) ditemukan sejumlah permasalahan, antara lain :

  1. Belum optimalnya Dokumentasi Asuhan Keperawatan Perioperatif di Instalasi Bedah Sentral RSUD Temanggung;
  2. Belum optimalnya proses dokumentasi bukti serah terima jaringan tubuh pasien post operasi dari petugas IBS ke Petugas ruang Rawat di RSUD Temanggung;
  3. Belum optimalnya proses cuci tangan bedah yang sesuai SPO yang berlaku di Instalasi Bedah Sentral RSUD Temanggung;
  4. Belum optimalnya pemilahan linen kotor yang non infeksius dan infeksius pasca operasi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Temanggung;
  5. Belum optimalnya site marking / penandaan pasien pre op oleh dokte operator/ DPJP operasi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Temanggung.

Dari kelima permasalahan di atas, yang menjadi prioritas penyelesaian adalah permasalahan belum optimalnya dokumentasi asuhan keperawatan perioperatif di Instalasi Bedah Sentral RSUD Temanggung. Dokumentasi keperawatan merupakan catatan tentang hasil dokumentasi yang terdiri dari lima fase antara lain : Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Impementasi dan Evaluasi. Menurut UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan pada pasal 30 bahwa dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang menetapkan diagnosi keperawatan. PPNI sendiri sebagai wadah organisasi perawat telah beberapa kali menggunakan standar dokumentasi keperawatan di Indonesia antara lain DONGOES (1998), NANDA (2005) dan yang terbaru SDKI (2017). Dari form/lembar dokumentasi yang dipakai  di IBS RSUD  Kabupaten Temanggung tidak lagi optimal digunakan karena masih menggunakan standar dokumentasi ASKEP yang lama yaitu DONGOES yang dipakai mulai tahun 1998 dan tidak sesuai dengan standar dari organisasi profesi PPNI yang sudah menetapkan standar dokumentasi baru. Dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut, maka dibuat inovasi Optimalisasi Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Perioperatif yang Sesuai SDKI, SLKI dan SIKI Berdasarkan Regulasi Organisasi Profesi PPNI di Instalasi Bedah Sentral  RSUD Kabupaten Temanggung. Adapun inovasi ini mempunyai unsur kebaharuan dan keunggulan yaitu adanya penerapan standar baru dalam dokumentasi asuhan keperawatan perioperatif.

Pada inovasi ini dilaksanakan 6 (enam) kegiatan yang terdiri dari:

  1. Melakukan kajian (review) SPO dan Form dokumentasi asuhan keperawatan perioperatif;
  2. Melakukan apersepsi penyusunan rancangan dokumentasi askep perioperatif yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI;
  3. Menyusun draft lembar dokumentasi asuhan keperawatan perioperatif yang sesuai SDKI, SLKI dan SIKI;
  4. Membuat video tentang cara pengisian dokumentasi Asuhan Keperawatan Perioperatif;
  5. Melakukan sosialisasi tentang cara pengisian lembar dokumentasi perioperatif yang sesuai dengan SDKI, SLKI dan SIKI;
  6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengisian lembar dokumentasi askep perioperative yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI.

Adapun tujuan inovasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan perioperative yang sesuai standar termutakhir.

Manfaat yang diperoleh dari adanya inovasi ini, yaitu :

  • Memberikan referensi/tuntunan kepada rekan perawat adanya lembar dokumentasi asuhan keperawatan perioperatif yang sesuai SDKI, SLKI dan SIKI
  • Meningkatkan pelayanan kepada pasien agar dapat berjalan lebih baik lagi dan optimal
  • Adanya form dokumentasi asuhan keperawatan perioperatif yang sesuai standar, maka pelayanan pasien akan menjadi optimal
  • Sebagai bahan rekomendasi untuk meningkatkan pelayanan bagi ruang-ruang lainnya

Hasil atau output dari kegiatan inovasi ini sebagai berikut:

  1. Adanya data hasil kajian SPO dan form dokumentasi ASKEP Perioperatif di IBS RSUD Temanggung;
  2. Tersedianya hasil apersepsi penyusunan dokumentasi askep perioperative;
  3. Tersedianya draft lembar dokumentasi asuhan keperawatan perioperatif yang sesuai SDKI, SLKI dan SIKI;
  4. Terlaksananya pembuatan video tentang cara pengisian dokumentasi Asuhan Keperawatan perioperative;
  5. Terlaksananya sosialisasi tentang cara pengisian lembar dokumentasi perioperative yang sesuai dengan SDKI, SLKI dan SIKI;
  6. Tersedianya hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi perioperative (pengkajian, implementsi dan diagnose keperawatan) yang sesuai dengan SDKI, SLKI dan SIKI.