Salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman adalah nitrogen. Nitrogen tersedia di udara bebas dengan jumlah yang sangat besar, akan tetapi di dalam tanah ketersediaanya sangat sedikit, padahal tanaman membutuhkannya dalam jumlah yang banyak. Untuk mengikat nitrogen bebas dari udara ini, tanaman membutuhkan bantuan dari agen yang lain. Salah satu dari agen yang sangat berguna dan berperan penting dalam mengikat nitrogen bebas dari udara adalah bakteri Nitrobacter. Nitrobacter ini adalah bakteri yang berperan penting dalam mengikat nitrogen bebas dari udara untuk difiksasi menjadi nitrit lalu diubah menjadi nitrat dan siap diserap oleh tanaman. Dengan pemakaian nitrobacter pada tanaman, tanaman akan jauh lebih sehat, daunnya menjadi lebih hijau dan terhindar dari serangan layu fusarium, layu daun, daun kuning dan daun keriting. Selain itu nitrobacter yang diaplikasikan langsung pada tanah, dapat mengubah tanah tandus menjadi tanah yang lebih subur dan gembur. Dengan penggunaan pupuk hayati berupa Nitrobacter ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Berdasarkan Permentan No. 10 Tahun 2022 yang mengatur tentang cara penetapan alokasi harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sektor pertanian, disebutkan bahwa mulai tanggal 1 Juli 2022, pupuk bersubsidi hanya terdiri atas pupuk urea dan NPK dimana sebelumnya terdapat ZA dan SP36. Hal ini tentu membuat petani menjadi kebingungan untuk menebus pupuk selain urea dan NPK karena harga pupuk nonsubsidi sebesar tiga kali lipat. Oleh karena itu, diharapkan petani kembali menggunakan pupuk hayati dan mengurangi pupuk kimia.
Salah satu tantangan pertanian yang dihadapi saat ini adalah masalah produksi bahan pangan yang tidak cukup untuk mengimbangi pertumbuhan populasi penduduk yang cepat. Usaha peningkatan produksi pangan menjadi masalah yang mendesak untuk ditangani. Oleh sebab itu, berbagai cara ditempuh untuk mengatasi hal ini. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan pestisida yang dapat meminimalkan kehilangan hasil akibat serangan OPT. Namun demikian, penggunaan pestisida di lingkungan pertanian menjadi masalah. Di satu pihak dengan digunakannya pestisida maka kehilangan hasil yang diakibatkan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dapat ditekan, tetapi akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Pestisida diartikan sebagai suatu zat yang dapat bersifat racun menghambat pertumbuhan/perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, mempengaruhi hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak, mengendalikan perkembangan/pertumbuhan dari hama/penyakit dan gulma. Salah satunya di wilayah kelurahan tlogorejo kecamatan temanggung kabupaten temanggung, banyak petani yang masih menggunakan pestisida kimia dalam menangani serangan OPT pada tanaman, hal ini apabila dibiarkan secara terus menerus dapat mengakibatkan OPT menjadi kebal dan menyebabkan pencemaran lingkungan berupa kerusakan tanah. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan untuk pembuatan pestisida nabati perlu ditingkatkan guna menyebarkan informasi pengetahuan dan kemampuan kepada petani untuk mulai menerapkan penggunaan pestisida nabati pada tanamannya.
Tujuan adanya inovasi adalah dapat membuat dan pemanfaatan nitrobacter alami untuk tanaman padi pada kelompok tani lambang bibit desa gondangwayang kecamatan kedu Kabupaten Temanggung.
Manfaat adanya inovasi adalah mengurangi biaya operasional petani dengan membuat dan pemanfaatan nitrobacter alami untuk tanaman padi pada kelompok tani lambang bibit desa gondangwayang kecamatan kedu Kabupaten Temanggung.