Detail Berita

Peluang sektor pariwisata cukup prospektif, karena selain sebagai salah satu penghasil pertumbuhan ekonomi pariwisata sektor pariwisata diharapkan dapat berpeluang untuk dapat menjadi pendorong pertumbuhan sektor pembangunan lainnya, seperti sektor perkebunan, pertanian, perdagangan, perindustrian dan lain-lain. Salah satu unsur dari sektor pertanian yang saat ini belum tergarap secara optimal adalah agro wisata (agro tourism). Potensi agro wisata tersebut ditujukan dari keindahan alam pertanian dan produksi di sektor pertanian yang cukup berkembang. Agro wisata merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya. Kegiatan agro wisata bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan. Disamping itu yang termasuk dalam agro wisata adalah perhutanan dan sumber daya pertanian. Perpaduan antara keindahan alam, kehidupan masyarakat pedesaan dan potensi pertanian, bilamana ditata secara baik dan ditangani secara serius dapat mengembangkan daya tarik wisata.

Adanya Pandemi covid -19 kondisi perekonomian masyarakat  di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan yang sangat besar, baik didaerah perkotaan maupun pedesaan. Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi masyarakat Temanggung Pasca Covid-19, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah mencanagkan inovasi pembangunan melalui program MANGDEPI yaitu Membangun Desa Pinggiran, melalui program tersebut potensi-potensi desa sebagai sumber kekuatan daya saing pasar global yang dimiliki setiap desa terutama yang berada di Desa Pinggiran akan menjadi sasaran prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Temanggung, karena melalui program tersebut secara tidak langsung akan terjadi pemerataan pembangunan wilayah dan akan berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian secara merata. Membangun desa pinggiran tidak terbatas pada kewilayahan, letak geografis, atau produk unggulan namun juga sumber daya manusia yang terbatas ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun  keterbatasan dalam ilmu pengetahuan teknologi serta komunikasi dan informasi, juga termasuk  masih minimnya pembangunan infrastruktur diwilayah tersebut.

Desa Kaloran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung memiliki potensi yang luar biasa, diantaranya pertanian, Peternakan, perkebunan, dan pemandangan alam yang indah. Selain itu, terdapat atraksi seni budaya, Pasar Sore Rebo Legi, Kuliner, berbagai produk UMKM, Perkebunan Kopi, Curug Kuwung dan Bandara Sport Watu Layang yang merupakan satu-satunya bandara sport yang ada di Jawa Tengah.

Curug Kuwung merupakan salah satu tempat wisata alam yang masih sangat alami, bagus, dan indah. Lokasi Curug Kuwung berada di Dusun Batur, Desa Kaloran, Kecamatan Kaloran, Temanggung. Dusun Batur merupakan salah satu dusun terbesar dari 15 dusun yang ada di Desa Kaloran. Jarak tempuh menuju Curug Kuwung kurang lebih 6 km dari pusat pemerintahan Desa Kaloran.

Curug Kuwung mempunyai 3 (tiga) curug bertingkat. Untuk mencapai curug atas, harus menempuh jalan yang cukup sulit. Namun semua itu akan terbayar ketika sampai di Curug Kuwung atas. Curug Kuwung merupakan tempat yang sangat cocok untuk mencari ketenangan memanjakan mata dan jiwa. Tidak hanya sampai disitu, Curug Kuwung didukung dengan keindahan dan kesegaran suasana pedesaan serta jalan dari pusat pemerintahan Desa Kaloran menuju curug yang sangat indah dengan lembah-lembah disepanjang jalan.

Tujuan dibangunnya Desa Wisata Desa Kaloran Kecamatan Kaloran

  1. Meningkatkan Potensi Desa Sebagai Sumber Ekonomi Masyarakat
  2. Nguri-uri Kebudayaan yang ada di Masyarakat
  3. Pemerataan Pembanagunan Desa Kaloran

Manfaat  dibangunnya Desa Wisata Desa Kaloran Kecamatan Kaloran

  1. Desa Kaloran Semakin Dikenal
  2. Meningkatkan PAD dan Ekonomi masyarakat
  3. Meningkatkan Pengunjung dari luar desa dan kota
  4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat