Detail Berita

Pembelajaran dalam kelas ibu, bayi, dan balita di wilayah kerja Puskesmas Pare saat ini mencerminkan tantangan dalam penyampaian informasi dan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita. Metode pengajaran yang terbatas pada penggunaan lembar balik dan buku KIA (Kartu Identitas Anak) menjadi kendala utama, karena sulit bagi ibu untuk mengingat materi yang telah disampaikan. Dampaknya, pengetahuan ibu terhadap perkembangan anak-anaknya dapat terhambat, dan jika situasi ini terus berlanjut, berpotensi menurunkan kualitas perawatan dan pemahaman ibu terhadap kebutuhan tumbuh kembang anak.

Untuk mengatasi isu tersebut, Puskesmas Pare telah melakukan berbagai kegiatan. Pertama-tama, mereka merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) kelas ibu, bayi, dan balita untuk memberikan panduan yang jelas dalam penyampaian materi. SOP ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para fasilitator dan membantu ibu-ibu memahami dengan lebih baik informasi yang disampaikan selama sesi kelas.

Sebagai langkah inovatif, Puskesmas Pare membuat media pembelajaran berupa video. Dengan menggunakan teknologi ini, materi dapat disajikan secara lebih menarik dan interaktif, memfasilitasi pemahaman ibu dengan lebih baik. Video pembelajaran ini menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan informasi seputar perawatan, gizi, dan perkembangan anak-anak.

Tidak hanya itu, Puskesmas Pare juga melaksanakan kegiatan edukasi, dimana para ibu mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi, bertanya, dan berbagi pengalaman dengan tenaga kesehatan. Ini menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan mendukung proses pemahaman ibu terhadap informasi yang diberikan.

Sebagai upaya untuk lebih memperluas jangkauan dan mencapai lebih banyak ibu, video pembelajaran yang telah dibuat juga dipublikasikan ke media sosial. Dengan demikian, informasi tersebut dapat diakses oleh ibu-ibu yang tidak dapat mengikuti sesi kelas secara langsung, memberikan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan seputar perawatan anak-anak.

Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas kegiatan yang telah dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 57.14% ibu masuk dalam kategori baik, sementara 42.86?lam kategori cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa langkah-langkah yang telah diambil telah memberikan dampak positif dalam peningkatan pengetahuan ibu mengenai perawatan anak sehari-hari.

Manfaat yang dirasakan oleh ibu dengan anak balita melibatkan peningkatan pengetahuan dalam merawat anak-anaknya sehari-hari. Dengan adanya SOP, media pembelajaran berupa video, sesi edukasi, dan publikasi di media sosial, ibu-ibu menjadi lebih terbantu dan mampu merespon dengan baik terhadap kebutuhan tumbuh kembang anak-anak mereka. Dengan demikian, upaya ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan diintegrasikan dalam sistem kesehatan setempat untuk memberikan dampak positif yang lebih besar pada kesejahteraan ibu dan balita di wilayah kerja Puskesmas Pare.

Tujuan 

  1. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai perawatan, gizi, dan perkembangan anak-anak

  2. Optimalisasi proses pembelajaran di kelas ibu, bayi, dan balita.

  3. Mendorong partisipasi aktif ibu dalam kelas

  4. Dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik sehari-hari untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak