Detail Berita

Ecoprint dari gulma adalah sebuah teknik pembuatan batik yang menggunakan bahan-bahan alami dari alam sekitar, seperti daun, bunga, dan ranting, untuk menciptakan motif yang unik dan ramah lingkungan. Teknik ini sering disebut sebagai batik ecoprint karena menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Proses pembuatan ecoprint dari gulma melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, kain yang akan digunakan harus direndam dalam air tawas selama 1 hari untuk membuang lilin yang terkandung pada kain dan untuk mengawetkan pewarna dari bahan yang dihasilkan. Kemudian, daun-daunan yang akan digunakan harus direndam dalam larutan cuka agar zat warna daun keluar secara maksimal. Setelah itu, daun-daunan tersebut ditempelkan pada kain yang sudah direndam, dan kain tersebut digulung dengan pipa PVC lalu diikat dengan tali. Kain tersebut kemudian dikukus selama 2 jam untuk menyerap warna dari daun-daunan. Setelah selesai dikukus, kain tersebut dibiarkan kering di bawah sinar matahari. Di Temanggung, Jawa Tengah, pelatihan membatik ecoprint telah dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan para guru dalam pengembangan media pembelajaran dan meningkatkan keterampilan mereka dalam penguasaan materi pembelajaran IPA. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengolah ide kreatif guru dan meningkatkan mutu proses pembelajaran.

Ecoprint dari gulma memiliki beberapa manfaat, antara lain ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan ranting. Selain itu, kain yang digunakan haruslah serat alami seperti katun, sutera, atau kanvas, yang mampu menyerap warna dengan baik. Pewarna yang dihasilkan juga berasal dari serat kapas, tanpa menggunakan unsur kimia. Beberapa contoh bahan yang digunakan dalam ecoprint dari gulma antara lain daun klengkeng merah, daun lanang, jarak kepyar, teruju, miyono, daun jambu biji, kesumba, dan jinitri. Selain daun, bunga kenikir, daun jati, akar kayu manis, daun pepaya, dan daun jarak juga dapat digunakan. Hasil akhir dari proses ecoprint dari gulma adalah kain dengan motif yang unik dan ramah lingkungan. Kain ini dapat digunakan untuk berbagai produk seperti tas, kain, syal, baju, kemeja, tempat tissue, dompet, dan sejenisnya. Ecoprint dari gulma merupakan sebuah teknik pembuatan batik yang mengintegrasikan kearifan lokal dengan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

Tujuan inovasi daerah:

  1. Menggunakan bahan-bahan alami yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, seperti daun, bunga, dan ranting, untuk menciptakan motif pada kain
  2. Membuka peluang usaha baru yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, seperti melalui produksi kain, aksesori, tas, dan dompet yang dihasilkan dari ecoprint
  3. Mendorong pengembangan industri kerajinan yang berbasis pada bahan-bahan alami, seperti ecoprint, yang dapat meningkatkan nilai jual produk-produk tersebut

Manfaat yang diperoleh:

  1. Ecoprint menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan ranting, yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi dampak negatif industri tekstil terhadap lingkungan                                                
  2. Inovasi ecoprint membuka peluang usaha baru yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Produk-produk yang dihasilkan dari ecoprint, seperti kain, aksesori, tas, dan dompet, dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat                                                                                   
  3. Ecoprint digunakan untuk menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan, seperti kain, pashmina, jilbab, dan produk pakaian lainnya, yang menggunakan pewarna alami dari tumbuhan. Hal ini sangat penting untuk mempromosikan kepedulian terhadap lingkungan.