Dalam pembungkusannya tersebut kemudian daun talas diuntil-until (diikat-ikat) menggunakan bambu yang sudah dipotong dan ditipiskan sehingga dapat digunakan untuk mengikat, maka dari itu kata diuntil-until digunakan nama buntil maksudnya bungkusan yang diuntil-until.
Buntil masih eksis dan menjadi salah satu makanan favorit di kalangan masyarakat. Salah satu alasannya karena keunikan dari cara penyajian makanan tersebut, selain itu buntil juga memiliki ciri khas yang berbeda dari makanan lain, karena didalam makanan tersebut terdapat berbagai rasa dari rasa manding atau tempenya yang dicampur dengan parutan kelapa dan juga ditambah dengan campuran bumbu-bumbu dapur yang begitu pas namun diluarnya terdapat sayur yang membungkus berbagai macam sayur didalamnya dengan tekstur yang lembut dapat memudahkan penikmat menikmati makanan tersebut tanpa kesulitan untuk memotong makanan tersebut.