Sego gono merupakan salah satu makanan tradisional khas Temanggung yang sudah ada sejak tahun 50-an dan masih diminati oleh masyarakat hingga sekarang. Nama sego gono berasal dari bahasa Jawa. Sego yang berarti nasi dan gono yang diambil dari kata ?mergo onone? atau dalam bahasa Indonesia berarti ?ala kadarnya?. Sego gono biasanya disajikan saat upacara adat di Temanggung, seperti nyadran atau sebagai bentuk syukur atas hasil panen.
Sego gono terbuat dari bahan-bahan yang kaya akan gizi. Sepiring nasi gono terdiri atas karbohidrat, serat, protein, dan kalsium. Selain karbohidrat yang berasal dari nasi, terdapat berbagai macam sayur seperti kacang panjang, daun lembayung, dan daun ubi yang dapat memenuhi kebutuhan serat harian. Sego gono juga dapat disajikan dengan tempe dan telur rebus, yang dapat melengkapi kebutuhan protein. Selain itu, teri yang terdapat di dalam sego gono juga dapat melengkapi kebutuhan kalsium.
Pengolahan sego gono pun cukup mudah, yaitu dengan cara ditanak dan dikukus. Nasi yang sudah ditanak hingga setengah matang tersebut kemudian dikukus bersamaan dengan campuran bumbu yang terbuat dari kelapa, gula, garam, daun salam, lengkuas, dan bumbu halus lainnya, serta sayuran yang sudah diiris tipis. Oleh karena itu, sego gono memiliki cita rasa yang gurih, asin, dan sedikit pedas.
Sego gono telah mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Awalnya, sego gono hanya dikenal dan dinikmati oleh masyarakat Temanggung sebagai hidangan saat terdapat upacara adat saja. Namun, dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner tradisional dan wisata kuliner, sego gono mulai menarik perhatian lebih luas. Perkembangan sego gono Temanggung dapat dilihat dari variasi dan inovasi yang dilakukan dalam penyajian dan cita rasanya. Dulunya, sego gono hanya disajikan dengan daun lembayung dan teri saja, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kondimen yang ada pada sepiring sego gono dapat bervariasi, seperti tempe, ikan asin, dan lain-lain. Berbagai warung makan dan restoran di Temanggung kini menyajikan sego gono dengan sentuhan modern, tetapi tetap mempertahankan keaslian dan kelezatan hidangan tersebut. Beberapa tempat makan bahkan menghadirkan menu sego gono dalam bentuk prasmanan atau buffet, memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk menikmati berbagai lauk pauk dengan porsi dan variasi yang berlimpah.
Perkembangan sego gono juga turut dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan pemasaran. Berbagai warung makan sego gono kini memiliki kehadiran online, seperti media sosial dan situs web, yang memudahkan calon pelanggan untuk mengetahui informasi, menu, dan lokasi mereka. Hal ini membantu memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan popularitas sego gono secara nasional maupun internasional.
Dalam upaya melindungi hak kekayaan intelektual, maka pemerintah Kabupaten Temanggung Melalui Badan Perencanaan Pembangungan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA), makanan kuliner Sego Gono yang sudah menjadi makanan popular Kabupaten Temanggung, diajukan agar tercatat dalam Ekspresi Pengetahuan Tradisional Kemenkumham Republik Indonesia, Sego Gono merupakan salah satu Kekayaan Intelektual Komunal di Kabupaten Temanggung.